Kekuatan
Tekan Beton (f’c)
Kuat tekan beton
mengidentifikasikan mutu dari sebuah struktur. Semakin tinggi tingkat kekuatan
struktur yang dikehendaki, semakin tinggi pula mutu beton yang dihasilkan.
Kekuatan tekan beton dinotasikan sebagai berikut ( PB.1989:16 ).
f’c = Kekuatan tekan beton yang disyaratkan ( MPa ).
fck = Kekuatan tekan beton yang didapatkan
dari hasil uji kubus 150 mm atau dari silinder
dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm (
MPa ).
fc
= Kekuatan tarik dari hasil uji
belah silinder beton ( MPa ).
f’cr = Kekuatan tekan beton rata-rata yang
dibutuhkan, sebagai dasar pemilihan perancangan
campuran beton ( MPa ).
S =
Deviasi standar ( s ) ( MPa ).
Beton harus dirancang
proporsi campurannya agar menghasilkan suatu kuat tekan rata-rata yang
disyaratkan. Pada tahap pelaksanaan konstruksi, beton yang telah dirancang
campurannya harus diproduksi sedemikian rupa sehingga memperkecil frekuensi
terjadinya beton dengan kuat tekan yang lebih rendah dari f’c
seperti yang telah disyaratkan.
Yang
dimaksud kekuatan tekan beton adalah tegangan tekan hancur karakteristik yang
dibutuhkan dan dapat diperkirakan, yang dipengaruhi pula oleh standard deviasi
rencana :
f’c
= fcr – 1,64.S
Besarnya
deviasi rencana ini tergantung kemampuan mutu pelaksana dan kontraktor, yang
mana mutu pelaksana ini sangat dipengaruhi oleh manajemen pelaksana di
lapangan, peralatan yang dipakai dan skill labour (pengetahuan dan pelaksana).
Harga
K = 1,64 yang berarti kemungkianan kegagalan tes benda uji dibawah fc’ sekitar
5%. Pada metode ACI, probabilitas kegagalan 10% dengan K = 1,34. Bila tegangan
rata-rata diketahui, FAS pun ditentukan pula.
Hal-hal
yang Mempengaruhi Kekuatan Tekan
·
Faktor air semen (water
ratio cement = w/c)
Faktor
air semen harus dihitung sehingga campuran air dan semen menjadi pasta yang
baik, artinya tidak kelebihan air dan tidak kelebihan semen. Apabila factor air
semen tinggi, berat air tinggi, sehingga kelebihan air akibatnya air akan
merembes keluar membawa sebagaian pasta semen, pasta tidak cukup mengikat
agregat dan mengisi rongga yang menyebabkan beton tidak kuat. Hal ini harus
dipahami oleh pelaksana pembuat mortar atau beton. Kadang kala karena
menginginkan jumlah pastra yang besar dengan menambahkan air tanpa perhitungan,
sehingga encer.
Secara umum diketahui bahwa semakin tinggi nilai FAS,
semakin rendah mutu kekuatan beton. Namun demikian, nilai FAS yang semakin
rendah tidak selalu berarti bahwa kekuatan beton semakin tinggi. Ada
batas-batas dalam hal ini.
Nilai FAS yang rendah akan menyebabkan kesulitan dalam
pengerjaan, yaitu kesulitan dalam pelaksanaan pemadatan yang pada akhirnya akan
menyebabkan mutu beton menurun. Umumnya nilai FAS minimum yang diberikan
sekitar 0.4 dan maksimum 0.65. Rata-rata ketebalan lapisan yang memisahkan antar
partikel dalam beton sangat bergantung pada faktor air semen yang digunakan dan
kehalusan butir semennya.
Hubungan antara FAS
dengan kuat tekan beton ( Duff Abrams, 1920 : 220) dinyatakan dalam persamaan
f’c = A/(B1.5X), dimana A, dan B adalah nilai konstanta,
dan X adalah FAS (semula dalam proporsi volume). Pada praktiknya,untuk
mengatasi kesulitan pengerjaan karena rendahnya nilai FAS ini, ditambahkan
bahan tambah “Admixture Concrete” yang bersifat menambah keenceran “Plasticity
or Plasticilizer Admixture”. Menurut Talbot dan Richard (Ilsley, 1942 : 248)
pada rasio air semen 0,2 sampai 0,5, kekuatan beton akan naik seperti yang
terlihat pada Gambar 6.3. Akan tetapi, hasil penelitian (Abrams, 1920)
menunjukkan bahwa bertambahnya WCR/FAS hingga lebih dari 0.6 akan menurunkan
kekuatan beton sampai mendekati nol pada FAS 4.0 untuk beton yang berumur 28
hari.
·
Pemisahan (segretion)
Beton
dikatakan mengalami pemisahan apabila agregat kasar terpisah dari campuran
selama pengangkutan, pengecoran dan pemadatan sehingga sukar dipadatkan,
berongga-rongga tidak homogeny, beton yang berongga-rongga kurang kuat / mudah
pecah.
·
Bleeding
Bleeding
adalah pemisahan air dan campuran beton yang merembes kepermukaan beton waktu
diangkut, dipadatkan atau setekah dipadatkan .
Bleeding
terjadi karena :
1. Pemakaian
air yang berlebihan
2. Semennya
kurang
3. Agregat
kasar turun karena beratnya sendiri dan air naik kepermukaan dengan sendirinya
akibat gaya capillary.
Bleeding
dapat mengakibatkan permukaan beton rusak dan apabila penguapan lebih cepat dan
bleeding beton akan rusak.
Ada empat bagian utama
yang mempengaruhi mutu dari kekuatan beton tersebut, yaitu
(1). Proporsi bahan-bahan
penyusunnya,
(2). Metode perancangan,
(3). Perawatan dan,
(4). Keadaan pada saat
pengecoran dilaksanakan, yang terutama dipengaruhi oleh lingkungan setempat.
Kuat
Tekan Karakteristik beton (f’c)
Karakteristik
beton yang baik disimpulkan sebagai berikut :
·
Kepadatan
Ruang yang ada pada beton sedapat
mungkin terisi oleh agregat dan pasta semen. Kepadatan mungkin saja merupakan
criteria primer untuk beton yang dipakai pada radius nuklir.
·
Kekuatan
Beton harus mempunyai kekuatan dan
daya tahan internal berbagai jenis kegagalan.
·
Faktor air-semen (FAS)
Faktor
air-semen harus terkontrol sehingga memenuhi persyaratan kekuatan beton yang
direncanakan.
·
Tekstur
Permukaan beton ekspos harus mempunyai
kerapatan dan kekerasan tekstur yang tahan segala cuaca.
Ialah suatu nilai kekuatan beton
umur 28 hari dimana jumlah cacat tidak lebih dari 5%, artinya kekuatan yang ada
hanya 5% yang diperbolehkan dari jumlah yang di tes.
Perbandingan tertentu
dalam pembuatan campuran diperlukan untuk menentukan kekuatan tekan
dari beton yang direncanakan agar menghasilkan kuat tekan yang disyaratkan,
dengan perbandingan yang berbeda akan diperoleh kekuatan tekan yang berbeda
pula.
Kekuatan tekan pada beton biasanya
dinyatakan sebagai kuat tekan karakteristik beton yakni kekuatan tekan beton
dari sejumlah besar hasil pemeriksaan benda uji (kubus
dan silinder), dengan kemungkinan adanya kekuatan tekan yang kurang
dari batas 5% yang diperoleh dari sebuah persamaan yang
dipengaruhi oleh kurva distribusi frekuensi dari sejumlah besar hasil
pengujian. Nilai kekuatan tekan karakteristik yang diambil dari suatu harga
yang tidak akan lebih dari 5% (Idris dan Rifai,2002).
Karakteristik berasal dari kata
karakter yaitu perwakilan dari sejumlah komunitas/variasi nilai/golongan
yang diambil diantara yang diwakili bukan diluar dari yang diwakili. Kuat tekan
karakteristik beton adalah suatu besaran/nilai yang
diperoleh dari berbagai variasi nilai kuat tekan beton dan tidak
boleh keluar dari nilai yang diperoleh yakni berada diantara nilai terendah dan
tertinggi yang ada.
Sifat dan karakteristik
campuran beton segar secara tidak langsung akan mempengaruhi beton yang telah
mengeras. Pasta semen tidak bersifat elastis sempurna, tetapi merupakan viscoelastic-solid. Gaya gesek dalam,
susut dan tegangan yang terjadi biasanya tergantung dari energi pemadatan dan
tindakan preventif terhadap perhatiannya pada tegangan dalam beton. Hal ini
tergantung dari jumlah dan distribusi air, kekentalan aliran gel (pasta semen)
dan penanganan pada saat sebelum terjadi tegangan serta kristalin yang terjadi
untuk pembentukan porinya.
0 komentar:
Posting Komentar